Dapatkan update newsletter dari budimansudjatmiko.net:
Liputan6.com, Jakarta: Tubuh kurus dan berkaca mata. Dialah Budiman Sudjatmiko. Namanya mencuat saat menjabat Ketua Partai Rakyat Demokrat (PRD). Saat itu PRD dan Budiman dituding sebagai dalang kerusuhan 27 Juli 1996. Buntutnya Budiman mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Jakarta Timur.
Memasuki era reformasi, Budiman hengkang dari PRD. Politisi berusia 40 tahun itu bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Di partai berlambang banteng moncong putih itu karier Budiman membaik. Ia dicalonkan sebagai anggota legislatif untuk Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII. Budiman memperoleh suara terbanyak melebihi ambang batas Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) yang disyaratkan KPU.
Tak banyak yang berubah dari Budiman. Ia tetap bersahaja. Karena itu wajar jika rencana kenaikan gaji petinggi negara, termasuk anggota Dewan menjadi sorotan khusus. Bagi Budiman, rencana tersebut bukan prioritas. "Kita berpikir bahwa itu bukan prioritas kita dalam berbangsa dan bernegara lima tahun ke depan," jelas anggota Komisi II DPR di Jakarta, Selasa (2/2).
Berbeda dengan wakil rakyat lain. Untuk menunjang mobilitas dan memenuhi agenda kegiatannya yang padat, Budiman memilih naik ojek. "Saya masih biasa makan di pinggir jalan," ucap dia. Ia juga masih tinggal di rumah sederhana di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. Duduk di kursi DPR, Budiman bertekad tetap dengan prinsip lamanya, yakni berjuang membela rakyat.(AIS)
Budiman Sudjatmiko mengenang orde baru dan masa-masa berkenalan dengan politik semenjak di bangku sekolah.
Budiman Sudjatmiko mulai terlibat dalam gerakan mahasiswa pada awal-awal kuliah. Sekitar 4 tahun dia menerjunkan diri sebagai community organizer yang melakukan proses....
Berita tentang Budiman Sudjatmiko dan hal-hal lain yang menjadi perhatiannya.
Hikmahnya saya bisa bertemu teman dari Yogya yang sudah puluhan tahun tak berjumpa...
© 2023 Budiman Sudjatmiko • kontak / privacy policy / terms |