Dapatkan update newsletter dari budimansudjatmiko.net:
Saya, Budiman Sudjatmiko, dilahirkan pada tanggal 10 Maret 1970 di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Saya tumbuh besar di Cilacap, Bogor dan Yogyakarta di tengah keluarga yang menanamkan nilai-nilai kegamaan, nasionalisme dan kepedulian. Saya aktif dalam berbagai kegiatan diskusi dan organisasi sejak duduk di bangku SMP. Saya terlibat dalam gerakan mahasiswa saat berkuliah di Fakultas Ekonomi UGM. Kemudian saya menerjunkan diri sebagai community organizer yang melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi dan ekonomi di kalangan petani dan buruh perkebunan di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Publik mengenal saya ketika saya dituduh mendalangi gerakan menentang Orde Baru dan divonis dengan hukuman 13 tahun penjara. Saya bukanlah seorang pemberani, saya hanya membenci ketakutan yang saat itu mewabah seperti penyakit menular.
Dulu saya percaya bahwa titik awal perjuangan buat rakyat adalah di jalanan. Di masa sekarang saya lihat bahwa titik awal menyejahterakan masyarakat Indonesia adalah dengan menyejahterakan desa, karena 70 persen rakyat kita hidup di desa. Saat ini saya adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Fraksi PDI Perjuangan. Banyak orang menyangka bahwa Budiman Sudjatmiko telah berubah dan melupakan idealismenya. Saya berpolitik dengan visi dan berpijak pada realita yang ada. Tapi saya percaya, bahwa dalam kehidupan politik kita, keberanian, kesederhanaan dan solidaritas akan membuat banyak hal yang baik menjadi mungkin.
Saya berusaha memelihara keberanian dalam memperjuangkan hal-hal yang saya yakini kebenarannya. Bagi saya, berpolitik adalah memperjuangkan dan membuat keputusan bagi perbaikan kondisi hidup rakyat. Dan saya semakin diyakinkan akan hal itu dalam setiap kunjungan ke para petani dan rakyat desa.
Selama ini yang terjadi hanyalah pembangunan di desa dan bukan pembangunan desa. Bila ini terus berlanjut maka desa tetap akan menjadi anak tiri dalam pembangunan Indonesia. Melalui Undang-Undang Desa yang baru disahkan, mayoritas masyarakat Indonesia akan mendapatkan bagian yang sepantasnya dari kemakmuran negara ini.
Saya tetap menerapkan prinsip kesederhanaan dalam hidup. Bukan persoalan besar saya tidak punya rumah bagi tubuh saya, tapi bagaimana menjadikan tubuh saya sebagai rumah bagi ide- ide besar.
Saya percaya bahwa solidaritas dan rasa kemanusiaan masih ada di negeri ini. Karena jaringan kolaboratif yang didasari solidaritas dan rasa kemanusiaan akan menghasilkan sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Hari ini, kita memiliki tugas untuk segera meloloskan diri dari the republic of forgetting, republik yang melupakan banyak hal, termasuk sejarah dirinya dan dunia, menuju the republic of promised motherland, republik dari ibu pertiwi yang kedatangannya telah dijanjikan oleh proklamasi dan deklarasi kemerdekaan, Pembukaan UUD 1945) yang terbangun di atas kebangkitan elemen-elemen peradaban di tanah air.
Mari, kita bersama-sama, membangun Indonesia dari desa untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Desa Hebat, Indonesia Hebat!
Syarat untuk jadi pemimpin yang baik adalah anda harus jadi....pemimpi yang baik.
Label-label ideologi, kapitalisme, komunisme, sekular, nasionalis, menjadi kosa-kata yang umum dalam obrolan politik. Para pengamat menggunakan istilah tersebut untuk ....
Perda seperti itu jelas-jelas melanggar Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika...
UU Desa sendiri tidak hanya mengatur soal keuangan desa, yang hanya dibahas dalam 1 pasal, yang sisanya mengatur tentang pemerintahan desa dan kelembagaan desa...
© 2023 Budiman Sudjatmiko • kontak / privacy policy / terms |