Dapatkan update newsletter dari budimansudjatmiko.net:
BADAN Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) bersama Dewan Mahasiswa Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan sebuah bedah buku “Anak-anak Revolusi” karya Budiman Sudjatmiko. Kegiatan dilaksanakan di di Aula Utama UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. AH Nasution kota Bandung, Jumat (24/1).
Pembantu Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung membuka secara resmi, diselingi pembacaan ayat suci Alquran yang membuat audiens tampak khusyu. Kemudian dilanjutkan dengan tarian jaipong, dan pembacaan puisi yang penuh rasa nasionalisme pada bangsa ini.
Dua pembicara, yakni Rohmanur Aziz selaku dosen Fakultas Dakwah dan komunikasi UIN bandung, dan Budiman Sudjatmiko mengungkap persoalan bangsa Ini. Bedah buku ini mampu menyedot animo bukan hanya mahasiswa, tapi juga publik di luar kampus.
“Karena gratis, kami menyiapkan lebih dari 200 kursi untuk para peserta yang datang dari luar selain mahasiswa UIN saja,” ujar Ahmad Setiawan, salah satu panitia acara tersebut
Buku setebal 473 halaman ini berisi tentang dinamika sosial politik anak bangsa tak akan pernah berarti, dan hanya akan memunculkan polarisasi gerakan jika tanpa ruh perjuangan. “Buku ini tidak diperuntukkan untuk mahasiswa semata, melainkan juga untuk para remaja yang rindu masa lalu,” ujar penulis yang disapa Mas Iko ini.
Mas Iko mengatakan, kebodohan itu adalah sumber kepengecutan, dan membuat bangsa ini tidak berkualitas, sehingga bangsa ini benci pada ilmu. Bangsa ini akan mengalami sebuah peristiwa, sebuah rezim diktaktor yang harus dilawan dengan cerdas dan menunggu waktu yang tepat. Dalam berdemokrasi, kreativitaslah yang diperlukan.
Sebelumnya, Ketua BEM Jurusan KPI UIN Bandung, Hari Rahman Hakim mengungkapkan kegiatan bedah buku tersebut dimaksudkan sebagai suplemen tambahan khususnya para mahasiswa KPI, dan mahasiwa lainnya terutama dalam berkarya dalam ranah kitabah atau tulis-menulis.
"Buku Anak-Anak Revolusi sendiri berkisah tentang perjalanan hidup mantan aktivis 98, Budiman Sujatmiko dalam mengawal reformasi di negeri ini," jelas Harri. [] Teguh Prayitno, Abie | BandungOke.com
Sumber: BandungOke.com
Budiman Sudjatmiko mengenang orde baru dan masa-masa berkenalan dengan politik semenjak di bangku sekolah.
Konsepsi Negara Kesejahteraan yang dicita-citakan para pendiri republik harus berkembang menerjang waktu.Hal tersebut mensyaratkan watak modern, efektif, dan efisien, tetapi tetap berbasis kearifan lokal bangsa....
UU Desa sendiri tidak hanya mengatur soal keuangan desa, yang hanya dibahas dalam 1 pasal, yang sisanya mengatur tentang pemerintahan desa dan kelembagaan desa...
"Saya butuh uang. Butuh uang untuk biaya kampanye,"
© 2023 Budiman Sudjatmiko • kontak / privacy policy / terms |