Dapatkan update newsletter dari budimansudjatmiko.net:
Jakarta - Ketua Gerakan Integritas Nasional (GIN), Salahuddin Wahid, akan mengajak masyarakat bersama-sama mencari calon pemimpin bangsa ke depan. GIN akan mencari anak bangsa yang mempunyai visi, karakter, dan integritas yang jelas untuk disodorkan menjadi pemimpin ke depan.
"Ayo kita sama-sama cari," kata Gus Solah, sapaan Salahuddin, di sela-sela acara Peluncuran GIN di Gedung Stovia, Jakarta Pusat, Selasa (11/1/2011).
Gus Solah mengatakan, pihaknya dalam dua bulan ke depan akan mulai memanggil tokoh-tokoh muda yang dianggap memiliki visi, karakter dan integritas yang jelas.
Dia juga menyebut nama Anas Urbaningrum, Budiman Sudjatmiko, dan Mahfud MD sebagai tokoh yang layak diuji kepemimpinannya.
"Anas saya pikir pantas, Budiman Sudjatmiko juga saya pikir pantas. Itu dari kalangan partai. Kalau dari luar partai, saya pikir juga Pak Mahfud juga bagus," kata Gus Solah mengatakan nama-nama itu adalah pendapat pribadinya.
Ketika ditanya mengenai sosok Ani Yudhoyono, Gus Solah menjawab diplomatis. "Bukan saya mengatakan Bu Ani tidak baik. Tapi Bu Ani perlu menampilkan dirinya supaya masyarakat mengenalnya dalam masalah-masalah kenegaraan," jawab Gus Solah.
Melihat aturan undang-undang yang mengharuskan capres dan cawapres dari parpol, Gus Solah menjelaskan, pihaknya tidak mempermasalahkan itu. "Kita hanya sampai, ini loh ada orang yang berkualitas. Perluaslah kesempatan orang itu menjadi pemimpin," jelas adik Gus Dur ini.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng ini, tidak menyangkal jika pemikiran GIN kurang lebih sama dengan Dewan Integritas Bangsa (DIB), yang mengadakan semacam "fit and proper test" menjelang Pilpres 2009 lalu. Personel yang mengisi GIN juga pendiri DIB.
"Dulu (DIB) datangnya telat menjelang Pilpres, sehingga kemasannya dikaitkan dengan itu. Kalau kan sekarang belum mau Pilpres," kata Gus Solah menambahkan dengan GIN pihak memiliki waktu yang lebih lama.
GIN didirikan oleh 11 tokoh masyarakat yakni Syafii Maarif, Salahudin Wahid, Natan Setiabudi, Putut Prabantoro, Bambang Ismawan, Kasturi Sukiadi, Parni Hardi, Wisjnubroto, Theresia Kristianty, Sudrajad dan Teguh Santosa.
Pendirian GIN dilatarbelakangi oleh munculnya permasalahan besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, seperti rendahnya integritas bangsa, terutama di kalangan pejabat publik.
(lrn/aan)
JIKA UUD '45 Berbicara Tentang Negara, MAKA UU Desa Berbicara Tentang Bangsa
Gabriel Garcia Marquez, sastrawan revolusioner Kolombia pemenang Nobel Sastra, secara realis-magis melukiskan sejarah Amerika Latin yang kelam melalui kisah keluarga Jose Arcadio Buendia....
Amnesti, saat itu, ada tawaran kepada kami yang kami kritik. Pembebasannya secara bertahap, padahal yang kami inginkan pada saat itu adalah amnesti seluruhnya.
Berita tentang Budiman Sudjatmiko dan hal-hal lain yang menjadi perhatiannya.
© 2023 Budiman Sudjatmiko • kontak / privacy policy / terms |