Dapatkan update newsletter dari budimansudjatmiko.net:
INILAH.COM, Jakarta - Komentar yang dilakukan Presiden SBY terkait aksi pengunjukrasa yang membawa kerbau dianggap berlebehin. Bahkan komentarnya terkait kerbau pun dinilai sebagai lebay.
Demikian disampaikan anggota Fraksi PDIP Budiman Sudjatmiko dalam dialog di salah satu stasiun TV swasta, Jakarta, Rabu (3/2). Beberapa bentuk atau sikap berlebih presiden, menurut dia, adalah ketika menjelang pemilu presiden Juli 2009 lalu, SBY mengatakan dirinya dan keluarga akan disantet.
"Seharusnya sebagai presiden, tidak harus memanfaatkan momen seperti sidang kabinet yang berlansung sekarang ini di Cipanas, Jawa Barat sebagai ajang curhat. Bukan berarti tidak boleh curhat. Tapi paling tidak personal seorang presiden harus kuat, sehingga tidak mengurangi kadar kepresidennanya," jelas Budiman.
Sebelumnya, Presiden SBY sudah menyinggung soal demo kerbau pada 28 Januari lalu itu. SBY mengatakan, sebaiknya demo dilakukan dengan mengindahkan norma-norma kepantasan.
"Kita bahas juga misalkan, unjuk rasa yang terjadi di negeri Pancasila ini. Di sana ada yang teriak-teriak SBY maling, Boediono maling, menteri-menteri maling. Ada juga demo yang bawa kerbau. Ada gambar SBY. Dibilang, SBY malas, badannya besar kayak kerbau. Apakah itu unjuk rasa? Itu nanti kita bahas," ujarnya di Istana Cipanas. [jib]
JIKA UUD '45 Berbicara Tentang Negara, MAKA UU Desa Berbicara Tentang Bangsa
Nama awal dan tengah dari kekayaan adalah kecerdasan sosial, jejaring, akar sosial, dan reputasi. Banyak dari kita sudah melupakan itu dengan menjadikan uang sebagai alasan dan faktor utama dalam berpolitik....
Polemik yang beredar atas keberadaan UU Desa, Perkumpulan Qbar bekerja sama dengan Perkumpulan Huma dan Fakultas Hukum Universitas Andalas mengadakan diskusi...
Pembangunan ekonomi kita gagal. 104 Juta penduduk Indonesia dikategorikan miskin, bila menggunakan standar Bank Dunia penghasilan US$ 2 per hari...
![]() |
© 2023 Budiman Sudjatmiko • kontak / privacy policy / terms |