Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko
"Kerja jauh dari usai, dan pengharapan selalu lebih panjang dari nafas..."

Bergabung


Berlangganan Newsletter

Dapatkan update newsletter dari budimansudjatmiko.net:

Budiman Sudjatmiko Pernah Jadi Mitos
06 Mar 2014
Pada akhirnya yang memverifikasi adalah rakyat. Pertanyaannya adalah, apakah masyarakat sekarang sudah punya kemampuan untuk memverifikasi?

RMOL. Di era ini, cerita sukses politisi saja tidak cukup untuk menggalang dukungan. Cerita itu harus dipilih-pilih lagi menjadi citra. Pada titik tertentu, citra itu akan diseleksi lagi hingga jadi mitos. 

"Ini alami bukan saja di politik, tapi juga dunia kompetisi ekonomi," kata politisi muda PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, dalam diskusi "Berperang Citra di Social Media" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (22/2). .

Budiman akui menjadi mitos itu pernah dialami sendiri oleh dirinya pada era sebelum Orde Baru tumbang, tepatnya tahun 1996. Saat itu, ketika publik membicarakan aktivis anti-Soeharto maka publik akan menyebut atau mengingat nama Budiman Sudjatmiko.

"Anti-Soeharto ya Budiman, padahal saya tahu banyak juga yang lain. Tapi mitos itu akan kembali jadi pendangkalan ketika sudah tidak relevan lagi. Misalnya, apa artinya aktivis anti-Soeharto di zaman sekarang ini?" ungkap ketua pertama Partai Rakyat Demokratik ini .

Dia katakan juga bahwa ada politisi yang citranya di masa lalu buruk, tetapi dia bisa membangkitkan citra positif dirinya di masa sekarang. Begitu juga kebalikannya.

"Pada akhirnya yang memverifikasi adalah rakyat. Pertanyaannya adalah, apakah masyarakat sekarang sudah punya kemampuan untuk memverifikasi?" ungkapnya. [ald]

 

Sumber: rmol.co

Print Friendly and PDF

Pertemuan para pegiat desa dengan wakil ketua pansus ruu desa, budiman sudjatmiko di desa pasir wetan, karanglewas banyumas (20/7/2013)

Petani sebagai pemegang saham mayoritas bangsa tidak terwakili dalam sistem politik Indonesia....

Berita tentang Budiman Sudjatmiko dan hal-hal lain yang menjadi perhatiannya.

Jika masa lalu kita mendengar istilah perangkat desa kering-kering sedap menjadi ngeri-ngeri sedap, dari tidak ada duit (kering) menjadi berduit atau banyak duit, jadinya ngeri-ngeri sedap...